Quarter Life Crisis | Ketika Semua Pilihan Hidup Dipertanyakan
Penyebab Quarter Life Crisis
Krisis seperempat kehidupan biasanya dimulai ketika masalah berat pertama kali muncul dalam kehidupan seorang yang baru menginjak dewasa. Ada beberapa kondisi yang umumnya menyebabkan quarter-life crisis, diantaranya:
- Memiliki masalah pekerjaan atau finansial
- Rencana karir dan masa depan
- Hidup sendiri untuk pertama kalinya
- Menjalin hubungan asmara yang serius untuk pertama kalinya
- Mengalami putus cinta setelah menjalin hubungan yang lama dan serius
- Melihat teman sudah mewujudkan impiannya lebih dulu
- Membuat keputusan pribadi atau profesional untuk jangka waktu yang lama
Tanda-Tanda Quarter Life Crisis
Berikut ini merupakan tanda-tanda Anda sedang mengalami quarter life crisis:
- Sering merasa bingung tentang masa depan
- Merasa sedang terjebak pada situasi yang tidak disukai
- Sulit mengambil keputusan ketika dihadapkan dengan beberapa pilihan
- Kurang motivasi untuk menjalankan kehidupan sehari-hari
- Khawatir akan tertinggal pada ketidakpastian hidup
- Merasa iri dan membandingkan teman yang sudah lebih dulu mencapai cita-citanya
Cara Menghadapi Quarter Life Crisis
Sebenarnya wajar saja bila Anda mengalami quarter life crisis. Namun hal ini tidak boleh dianggap remeh, lantaran jika tidak dihadapi dengan bijak, maka quarter life crisis ini bisa berubah menjadi stress hingga depresi. Untuk menghadapi quarter life crisis, terdapat beberapa hal yang harus Anda lakukan. Antara lain:
1.Belajar mencintai diri sendiri
Saat terjebak dalam Quarter-life crisis, Anda cenderung mengabaikan banyak kesenangan yang bisa anda miliki karena merasa belum pantas mendapatkannya. Padahal, untuk mencapai tujuan hidup, Anda harus terlebih dahulu menghargai dan mencintai diri sendiri.
Jadi, mulailah memperhatikan apa yang Anda butuhkan, apa yang Anda sukai, apa yang membuat Anda nyaman, dan apa yang Anda coba lakukan. Kemudian, wujudkan perlahan-lahan sesuai dengan passion anda. Tanpa Anda sadari, hal-hal kecil ini dapat membuat hidup Anda jauh lebih menyenangkan.
2. Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan buang waktu dan
membuat Anda semakin khawatir. Alih-alih memikirkan kehidupan orang lain,
mulailah cari pahami apa yang sebenarnya Anda inginkan dalam hidup.
Namun, tanamkan pada pikiran Anda bahwa jawabannya mungkin perlu waktu. Maka dari itu, fokus saja bagaimana Anda mampu menggunakan waktu dengan bijak dan melewati hari demi hari dengan sebaik-baiknya. Yakinlah bahwa Anda perlahan-lahan akan mengetahui hasrat & tujuan hidup Anda, bahkan mungkin tanpa Anda sadari. Anda harus tanamkan dalam pikiran bahwa masih banyak orang yang berada dibawah Anda dan sedang berjuang seperti Anda saat ini.
3. Percaya bahwa ‘waktu emas’ tiap orang berbeda
Tidak ada yang bisa pastikan kapan ‘matahari’ harus terbit
atau terbenam dalam hidup tiap orang. Kesuksesan Anda bisa jadi datang di usia
muda, tetapi di zona waktu orang lain bisa datang di usia yang lebih dewasa,
paruh baya atau bahkan usia tua. Ingatkah Anda dengan kisah Kolonel Sanders,
seorang pria paruh baya yang mulai berhasil dengan bisnis KFC nya di usia
60-an?
Jadi mulai sekarang, berhenti bandingkan hidupmu dengan orang lain. Saat teman Anda sudah memiliki segalanya, sedangkan sampai sekarang Anda belum mencapai apa-apa. Jangan khawatir, nanti juga Anda pasti akan menemukan kesuksesan pada waktu Anda. Sambil menunggu waktu anda datang, mulailah berkarya, berbuat baik, bermain, dan tertawalah bersama orang-orang yang anda sayangi.
4. Temukan lingkungan positif yang mampu mendukung Anda
Berada pada sekeliling orang-orang yg mampu mendukung
cita-cita dan impian Anda juga bisa menjadi cara untuk menghadapi quarter life
crisis.
Carilah orang-orang yg mempunyai minat yang sama dengan
Anda, atau orang-orang yang mampu menginspirasi & membuat Anda menjadi
orang yang lebih baik. Dengan begitu, Anda tidak akan merasa sendiri dalam
menjalani hidup.
Selain rasa nyaman, Anda juga perlu mengelilingi diri dengan orang-orang yang memberikan aura positif. Pintar-pintar pilih pertemanan dan jangan sampai terjerumus ke pergaulan toxic yang dapat memperkeruh suasana hati Anda. Pertemanan harus positif dan saling membangun, bukannya merugikan dan mengganggu pikiran Anda.
5. Selalu bersyukur dengan apa yang Anda capai hari ini
Untuk menemukan kedamaian batin, kita harus mensyukuri semua yang telah kita capai hari ini. Bersyukur tidak perlu menunggu hasil yang besar karena ada saja banyak hal kecil yang membuat Anda hebat dan unik dibandingkan orang lain. Maka dari itu, mulai hari ini jangan lupa bersyukur dan selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
6. Hiduplah di masa sekarang
Hindari berpikir ‘Bagaimana kalau…’, atau ‘Seandainya…’ karena hanya akan membuat Anda menyesali keputusan yang telah Anda buat. Masa lalu tidak bisa diubah, jadi fokuslah di masa sekarang dan masa depan. Masa lalu digunakan untuk evaluasi sehingga Anda dapat berdamai dengan diri sendiri.
7. Selalu berbagi dengan orang lain
8. Ubah keraguan menjadi Tindakan
Ketika Anda bingung atas yang terjadi dalam hidup anda,
jadikan itu kesempatan untuk menemukan tujuan baru. Isi hari-hari Anda dengan
hal-hal dan kegiatan positif untuk menemukan jawaban atas keraguan Anda, sampai
akhirnya jawaban tersebut datang dengan sendirinya.
Misalnya, Anda galau karena merasa tidak cocok dengan
pekerjaan saat ini. Di samping menjalankan tanggung jawab Anda dalam bekerja,
mulailah mengisi saat luang dengan healing, menambah wawasan, mengikuti kelas
online untuk menambah keterampilan/skill ataupun berdiskusi dengan orang-orang
di komunitas untuk mendapat sudut pandang baru.
9. Temukan motivasi
Motivasi bisa datang dari mana saja: teman, buku, film,
maupun acara sosial. Menghabiskan waktu dengan teman-teman yang positif,
antusias, dan berjiwa sosial akan mendorong Anda untuk maju dan tidak semakin terpuruk
dalam krisis emosi di fase Quarter Life Crisis Anda.
Quarter-life crisis bisa menyerang siapa saja, karena masalah dalam hidup sebenarnya adalah hal yang wajar. Untuk menghadapi tahap ini, Anda perlu memperkuat fisik dan mental agar krisis ini tidak berlanjut lebih jauh.
Pesan saya, tetap menjaga diri, berolahraga, dan jangan
lupa makan makanan bergizi untuk kesehatan tubuh. Jika Anda hingga kedepannya
masih berkutat dengan Quarter life crisis, maka jangan ragu untuk berkonsultasi
dengan psikolog atau psikiater.





Komentar
Posting Komentar